TIPS MENDAPAT PEKERJAAN DI 2018

Well Oh,
Bulan Desember akan segera berakhir, dan itu berarti juga bahwa Tahun 2016 akan berganti dengan 2017 dalam hitungan beberapa minggu ke depan. Apa kalian me-review bahwa pekerjaan kalian saat ini sudah sesuai dengan passion atau minat ataupun panggilan hati kalian ? Atau kalian sedang meng-evaluasi tempat kalian bekerja saat ini, sudah cukup men-sejahterakan kalian, atau jauh dari itu ? Jika semua jawaban itu belum ataupun tidak. Maka, kemungkinan terbesar, kalian akan mencantumkan "Mendapat pekerjaan bagus di 2017" pada list resolusi kalian. 

Namun, sudahkah kalian tahu bagaimana cara mendapatkan pekerjaan yang bagus? Saya akan coba men-share sedikit garis besarnya berdasarkan pengalaman saya sebagai seseorang yang bekerja di naungan Human Resources Departement dan juga pengalaman pribadi saya saat menjadi jobseeker di-usia-20-30-an seperti kalian ini.

Tips Mendapat Pekerjaan yang Bagus (Secara Material dan Kenyamanan dalam Bekerja) :


1. Pahami pekerjaan yang kalian minati
Apa ini penting? Oh banget. Kenapa? karena, dimana-mana orang pun tahu, kalau rasa itu nomer satu , #Eh pilihan hati maksud saya. Iya, bekerja dengan hati atau berdasarkan pilihan yang kita sukai, atau yang kita pilih sendiri itu mayoritas akan mempengaruhi banyak hal, termasuk yang paling mendasar adalah bagaimana kita bekerja, ber-prestasi, meng-upgrade skill's, sampai dengan daya tahan atau seberapa lama kita bisa stay di suatu perusahaan. Tapi bukan karena kita tidak bekerja di jenis usaha atau posisi yang kita minati lalu kita dengan mudahnya menyerah bila menemukan kesusahan di pekerjaan. Intinya, kalau hati senang, apapun pasti akan kita lakukan dengan mudah. Tidak percaya? Ingat saat kalian jatuh cinta kan, nah pasti kalian akan melakukan apapun dengan senang hati tanpa hitung untung rugi bagi diri kalian sendiri. Jadi, kalau misal sampai lulus SMA atau Kuliah kalian belum tahu minat kalian untuk pekerjaan, mulailah meng-explore apa yang kalian mau untuk pekerjaan yang kalian akan geluti.


2. Asah skill di bidang lain

Nah, ini sangat menguntungkan bagi yang tidak memiliki bidang tertentu yang diminati. Kenapa menguntungkan? Banyak hal. Lalu skill'sseperti apa dong yang harus kita explore atau asah? Banyak juga. Hehehe. Intinya Keep on learning for everything's. Hal yang terlihat sepele tapi justru bermanfaat dan harus kita explore adalah kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. It's that the simple one. Jangan nge-dumel dulu kalau contoh yang saya tulis di line sebelumnya terkesan ece-ece (baca: sepele). Yes, menurut saya ini penting banget karena, dimanapun kita bekerja di perusahaan apapun dan posisi apapun, kita akan membutuhkan skill's yang satu ini. Saya banyak mendengar dan mengalami kisah nyata beberapa pekerja selalu mengalami kesusahan entah itu kikuk atau gagap atau grogi waktu berkomunikasi dengan orang lain saat interview, ataupun saat bekerja. 



Ini saatnya mengasah kemampuan kalian. Tidak menutup kemungkinan juga, dari skill's yang kalian asah ini, kalian akan menemukan passion baru, pekerjaan baru, atau jodoh baru. #Eh , Kisah nyata dialami teman saya yang sangat suka cas-cis-cus bahasa inggris, dia tidak memiliki minat spesifik dalam mencari pekerjaan, bahkan sampai dia lulus dia juga tidak tahu mau bekerja apa, sampai dia join kelas bahasa inggris, lalu tertarik apply beasiswa, dan pada akhirnya dia dapat beasiswa tersebut, kuliah & bekerja di luar negeri. In my point of view, bukan dia bekerja diluar negeri terus itu membanggakan, bukan. Justru saya menemukan titik pint bahwa, when we have willing to follow the process and keep on learning, at least we got something that's made us.

3. Buat networking seluas-luasnya

Resapi dulu kalimat ini : "Kalau kita bermain dengan penjual minyak,maka kita akan ketularan wangi nya, dan kalau kita bermain dengan penjual sate ketularan bau asap" ? Kenapa saya menyebut ini di awal? Ya mungkin karena dulu saya ini anak penjual sate. Eh fokus. Bukan hahaha. Jadi, sebenarnya ada benarnya dulu orangtua kita sangat cerewet dalam hal pemilihan teman atau lingkungan tempat kita bertumbuh, karena dengan siapa kita bergaul akan menentukan siapa kita. Mungkin saat baca ini beberapa dari kalian protes "ah tidak selalu begitu" bla bla bla. Saya biasa mendengar celoteh seperti itu, karena dulu saya pernah ada diposisi itu. Dengan siapa kita membuat networking memang mayoritas menentukan kita. Tapi tidak mutlak, karena kita lah yang memiliki kendali penuh terhadap diri kita sendiri. Dalam hal mencari pekerjaan, kalian akan memerlukan banyak networking. Make it. Make a Positive networking. Contoh paling simple yang bisa kalian lakukan saat menjadi jobseeker: kalau ikut jobfair, tidak hanya sekedar naruh CV atau apply online, speak up. Asking and sharing. Banyaklah berinteraksi dengan sesama jobseeker, bisa jadi tukar info lowongan, dapat tambahan upgrade skill's etc. Waktu menaru CV, bertanyalah pada penjaga booth tentang company profile , budaya kerja/perusahaan terkait, etc.

4. Aktif di situs online untuk jobseeker
Aktif yang saya maksud, bukan update status atau berceloteh tentang hal yang terkait pribadi di situs jobseeker. Tapi bukan berarti juga kalian tidak boleh berkomen apapun, namun  aktif di situs jobseeker yang saya maksud adalah aktif untuk terhubung dan berkomen mengenai publik discussion terkait topik pekerjaan, perusahaan, trending topic's atau issue dunia yang sedang booming. Tetap berhati-hati juga dalam aktif di media masa, karena jangan sampai menyinggung pihak lain, karena semua orang memiliki hak yang sama. Aktif di situs online jobseeker bisa menambah wawasan, bertukar ide, termasuk info lowongan pekerjaan, info beasiswa/kuliah terbaru, atau berdiskusi langsung dengan Human Resource's perusahaan berkala international. Kalian bisa mencoba situs LinkedIn untuk memulai memperluas networking di dunia kerja. Situs ini sudah lumayan lama booming di kelas internasional dan menurut saya pribadi, lumayan membantu saya (dan perusahaan) untuk mem-blash vacancy yang sedang open dan menjaring beberapa kandidat yang tidak saya dapatkan langsung di situs jobseeker berbayar di asia.

Di situs online jobseeker seperti ini memungkinkan kalian berinteraksi dengan orang-orang dari Human Resources departement secara langsung, kalian bisa jadi bisa meminta feedback mereka bila kalian meng-apply ke perusahaan mereka namun tidak dipanggil. Ini akan menjadi inputan positif buat kalian, tetapi kalaupun mereka tidak menjawab, bisa jadi mereka sibuk atau tipikal yang tidak melayani pertanyaan pribadi satu persatu, atau banyak alasan lainnya. Cuma saran saya, bertanyalah dengan sopan dan berikan kebebasan dalam menjawab tanpa mencerca dengan pertanyaan-pertanyaan yang justru akan membuat nilai kalian minus di depan mereka. Beberapa pertanyaan yang akan menggangu seperti ini : Bu, kenapa saya tidak dipanggil-panggil, teman saya dipanggil atas nama B? Bu, saya punya pengalaman A, Saya yakin bisa bekerja di perusahaan ibu, bantu saya bu , etc........................ So, becareful with your word's.

5. Lamar pekerjaan sebanyak mungkin (Ato yang sesuai dengan background saja?)
Mm, I don't have any idea what should to choose diantara dua pilihan judul diatas.Yang pasti, saya pernah ada di kedua posisi tersebut. Memilih pekerjaan di beberapa area (bisa karena passion atau background) kesannya memang idealis, dan karena hal ini saya pernah menganggur 4 bulan setelah pindah dari Jakarta ke Surabaya.Untung ruginya apa Untungnya, kalau memang kompentensi sesuai, kita bisa dapat pekerjaan yang kita mau, rugi nya, kita menutup pintu rejeki kita dari bidang lain. Pada akhirnya saya melamar semua posisi yang sedang di buka pada waktu itu. Untungnya dari situasi ini saya mendapat banyak pengalaman, termasuk di protes komen para interviewer saya hahaha. Cuek aja, yang pasti komen mereka bisa kita pakai untuk memperbaiki diri. Saya percaya, ketika kita berusaha semaksimal mungkin sampai titik darah terakhir , Tuhan akan membantu kita dari pintu rejeki yang tak disangka-sangka. Yang terpenting usaha semaksimal mungkin, percaya, dan terus berdoa untuk yang terbaik. Kalau pun sudah diberi pekerjaan yang (lumayan) bagus, bersyukurlah. Kalau kalian setia pada hal-hal kecil, maka kalian akan dipercayakan hal yang besar. Mengapa saya bilang begini? Saya mengalaminya, dan sedang berusaha untuk membuat kalian lebih percaya kembali

6. Siapkan diri kalian untuk panggilan kerjaAnggap saja, setiap kalian menaruh CV, kalian akan dipanggil si HRD untuk interviu. Persiapkan diri kalian, terutama skill komunikasi. Dengan gaya komunikasi yang bagus, kalian bisa mentransfer apa yang kalian punya ke interviewer seperti kami (Bukan berarti cuman omong besar tapi ya). Ini kenapa saya membahas upgrade skill komunikasi (yang terkesan sepele) di poin sebelumnya. Lebih bagus lagi, komunikasi dalam bahasa lain, banyak perusahaan saat ini meng-interviu kandidat nya dengan bahasa inggris. Tidak untuk bermaksud gaya-gayaan, tetapi memang berdasarkan kebutuhan global dan visi perusahaan. 

Selain itu, upgrade skill kalian sesuai dengan pekerjaan yang kalian lamar, misal kalian melamar sebagai PPIC, setidaknya kalian harus tahu bagaimana membuat jadwal produksi yang efektif, pengaturan stok material, dll. Atau misal, kalian melamar sebagai Operator CNC, pastikan kalian benar-benar sudah menguasai Mesin CNC, baik jenis Fanuc atau Lathe , dll. Mengapa mempersiapkan diri perlu? Lagi-lagi saya mau berbagi karena saya pernah mengalaminya. Saya melamar sebagai Tim Artistik (Desain) di sebuah majalah nasional bergengsi, padahal saya dari jurusan Psikologi. Demi cita-cita masa kanak-kanak saya itu, akhirnya banyak belajar men-desain mulai dari gambar manual, menulis, belajar warna, sampai aplikasi seperti Adobe. And you know what, ternyata setelah saya keterima di perusahaan tersebut, apa yang saya pelajari masih kurang. See? Keep on learning and preparing yourself for tomorrow, because we don't know what we will face it.


7. Pilih pekerjaan sesuai dengan situasi
Saya tidak menyarankan untuk menjadi pemilih, atau sebaliknya, menjadi asal pilih dalam mencari pekerjaan. Hanya kalian yang tahu diri kalian, dan itu berarti hanya kalian yang bisa mengukur bagaimana suatu pekerjaan (dan penghasilannya) bisa mencukupi kebutuhan dan gaya hidup kalian. Kalau kalian mau tahu, kalian hitung dulu menjadi :

  • Kebutuhan Primer     : Bayar Cicilan Rumah/Kos , Bayar Air, Listrik, Pulsa , Bensin, etc
  • Kebutuhan Sekunde : Jatah Orang tua , Uang Makan  1 Bulan
  • Kebutuhan Tentatif    : Servis kendaraan, Uang entertain
  • Menabung
Ditotal jadi total nya berapa? kerendahan atau ketinggian dengan gaji yang ditawarkan oleh perusahaan yang sedang kalian lamar saat ini? 

Hitungan ini bisa kalian pakai untuk patokan supaya tidak terlalu asal dalam memilih pekerjaan dengan gaji yang rendah (dan menyesal nantinya) karena hanya takut menganggur kelamaan. Atau sebaliknya, dengan hitungan ini kalian jadi tahu, jangan-jangan gaya hidup kalian terlalu tinggi sehingga kalian menuntut gaji tinggi dan karena itu tidak dapat-dapat pekerjaan. Sebenarnya bagus sih kalian berharap bergaji besar dan fasilitas besar, tetapi bukankah semua perusahaan akan melihat skill dan loyalitas terlebih dahulu? 

Intinya, dari hitungan ini kalian akan tahu, ketika kalian menggangur lama, dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan 'biasa' dengan gaji hanya sekian rupiah, kalian bisa memutuskan untuk mengambilnya atau tidak. Saya bisa berkomentar seperti ini karena saya pernah mengalaminya. Ketika menurut saya 3 bulan menganggur sudah cukup lama, saya pada akhirnya memutuskan untuk mengambil pekerjaan tersebut dan baik-baik saja. Saya tidak pernah berkecil hati atau malu karena memang saya mecari pekerjaan itu sendiri dan akhirnya kinerja saya dinilai bagus, saya ditawari posisi lain yang lebih baik, tetapi saya tolak karena lokasinya jauh dan kebetulan saya di terima di perusahaan yang lebih baik.

8. Tentukan gaji yang sesuai
Disini, banyak jobseeker yang terjerumus. Entah minta terlalu tinggi atau justru sebaliknya terlalu sedikit yang diminta saking mindernya? Setiap perusahaan memang punya standart tersendiri dan itu sudah menjadi patokan, cuman patokan itu biasanya berdasarkan range. Setidaknya realistislah saat kalian menulis atau menyebut gaji yang diminta. Saya tidak akan menjabarkan terlalu banyak mengenai gaji, karena gaji ini masalah hidup dan mati , masalah sensitif.


9. Bersyukurah dengan pekerjaan yang kalian miliki sekarang
Yap, dengan berterimakasih dan bersyukur, kalian akan dimudahkan dalam hal apapun dalam hidup ini. Termasuk soal pekerjaan. Ketika hati bahagia, dan kalian menjalani semua hal dengan hati riang, alam akan men-support kalian menuju hal-hal baik. Bisa jadi di pekerjaan kalian yang menurut kalian saat ini biasa-biasa saja dan masih kurang secara materi, akan mengajarkan kalian banyak hal dan membuat kalian ter-upgrade, dan pada saat diri kalian sudah 'ter-up-grade' itu, kalian siap ditempatkan di posisi lebih hebat di perusahaan baru.


Goodluck,

Comments